9.03.2010

sebuah syair untuknya..

Assalamu'alaikum..
selamat datang kembali di blog ini.. kali ini aku berhasil membuat syair.. oke.. check it out


UNTITLED


Rintikan Hujan di pagi ini..
Menemani jiwaku yang terasa sepi
Berharap akan datangnya cinta
Menyadarkanku akan kekuasaanNya..

Jiwa yang sepi...
Bertemankan dengan mimpi-mimpi..
Berhiaskan dengan harapan-harapan..
Didalam hati semua tertuliskan..

Jiwa yang sepi..
Membuatku berpasrah diri..
Membuatku berserah diri...
Menantikan datangnya kasih sayang sejati...

Sungguh dalam hati ini
Terdapat sebuah keinginan
Terbesit sebuah harapan
Harapan di dalam penantian

Sungguh dalam kesepian ini
Tersisipkan angan-angan
Terbayangkan mimpi-mimpi
Mimpi-mimpi tuk dapat bersamanya

Sungguh dalam penantian ini
Tercipta berjuta-juta kesabaran
Terdapat segenap usaha
Terangkaikan kata-kata do’a

Siapakah pengisi hatiku??
Ku berharap adalah “dia”
Siapakah kekasih sejatiku??
Ku berharap adalah “dia”

Walau jiwa ini terasa sepi
Namun ku sadar hatiku tak sendiri
“dia” selalu mengisi batin ini
“dia” yang memiliki hati ini

“dia” keindahan yang nyata untukku
“dia” yang kuharap menjadi pendampingku
“dia” yang berada dalam mimpi-mimpiku
“dia” yang berada dalam angan-anganku

Sungguh ku begitu berharap..
Sungguh ku sangat ingin bisa bersamanya
Ya Allah Engkaulah yang kan menetapkan
Ya Allah Engkaulah yang kan menakdirkan

Ku selalu berdo’a
Ku selalu berharap
Semoga semua kan indah pada waktunya nanti
Kabulkanlah ya Allah..

4 komentar:

  1. oh... ada apa ini.. hehe...
    wah, panjang ya syairnya.
    okelah, semoga seperti doamu: indah pada waktunya. aamiin

    BalasHapus
  2. KISAH SEORANG PEMUDA BERSIKERAS DALAM DOA NYA
    Seorang pemuda bersikeras dalam doa, "Tuhan, saya cuma menginginkan wanita itu. Tak mau yang lain".
    "Tapi, apakah kamu yakin?" Tanya Tuhan.
    "Iya Tuhan. Saya tak mau yang lain. Tolong berikan dia untuk saya".
    "Okelah". Kata Tuhan, "Kalau itu maumu".
    Pemuda itu pun secara ajaib bisa mendapat dan menikahi wanita tersebut. Tetapi perkawinannya kacau.
    Isterinya bukan wanita yang bertanggung jawab dan sama sekali tidak mengasihi dia. Ujung-ujungnya ia menjadi gila gara-gara menikahi wanita itu.
    Dilema sebuah Doa : Kita begitu menginginkan sesuatu, tetapi apakah kita yakin bahwa itulah yang terbaik untuk kita?
    Seringkali dalam doa, kita bukan meminta kebijaksanaan Tuhan untuk memberi yang terbaik, tetapi memaksa Tuhan mengikuti agenda kita. Sebenarnya, beruntunglah orang yang merelakan Tuhan untuk melakukan yang terbaik dalam hidupnya serta mau menerima meskipun tidak selalu yang seperti diinginkannya.
    Ada sebuah statement menarik,
    "Aku meminta pada Tuhan kemudian Tuhan memberiku cobaan.. Aku marah awalnya.. Tetapi ketika waktu berjalan bertahun-tahun, cobaan itulah yang menjadikanku seperti sekuat ini".
    Karena itulah lain kali kalau meminta dalam doa, pikirkanlah apakah itu benar-benar yang terbaik buat kita?

    Alex f

    BalasHapus
  3. @kang deddhi.. trims atas do'anya..

    @alex ferguson.. nice article..
    ya bener apa yang terbaik menurut kita belum tentu terbaik menurut Allah..

    Namun bagaimana bila seandainya kita yakin kalau apa yang kita harapkan ini memang yang terbaik tuk kita..
    lalu bagaimana seandainya kalau kita yakin apa yang kita harapkan adalah tuk menuju kebaikan dan menggapai ridho Allah???

    yah semuanya balik kehati.. selama hati masih yakin maka ga ada salahnya diperjuangin dengan ikhtiar dan do'a.. soal ketetapan akhirnya ya kita harus serahkan sama yang maha menetapkan yaitu Allah Swt..

    InsyaAllah bila memang bener kita mencari ridhoNya.. sesungguhnya pertolongan dan janji Allah itu dekat..

    BalasHapus
  4. ^_^

    siapakah 'dia'? hehehe ...

    datang berkunjung ...

    BalasHapus